16 Agu 2011

Apakah Keterikatan merupakan Sebuah Kejengkelan?


Pesona Wanita: Ada sebuah masa kesedihan alami yang biasanya kita lalui setelah kehilangan seseorang atau sesuatu. Namun kita juga bisa menjadikan masa ini sependek atau sepanjang yang kita mau. Kita bisa memutuskan berapa lama kita menginginkan kesedihan tersebut berlangsung. Keterikatan sebuah bentuk kemarahan dari tidak ingin menghadapi kenyataan seperti adanya dan tidak ingin pelepasan diri dari masa lalu.

Apa yang disebut kemarahan? Kemarahan adalah sebuah pilihan di mana kita melontarkan penyesalan, menarik diri, bereaksi atau menyakiti diri kita ketika kehidupan tidak berlangsung seperti yang secara sadar kita ingin atau harapkan. Kemarahan bisa menampakkan dirinya sebagai bentuk apapun dari kegagalan, ketidakdewasaan dan kekurangberhasilan.


Jika kita terikat pada seseorang yang sedang kita kencani, yang pernah meninggalkan kita, maka kita berobsesi pada kejadian-kejadian masa lalu, dengan mencoba mengetahui di mana kita salah, namun dengan menghindari jawaban-jawabannya. Kita berusaha meyakinkan teman-teman kita betapa baiknya kita, betapa buruknya mantan pasangan-pasangan kita bertindak. Bagaimana kita berhak mendapatkan kesempatan yang lain atau banyak scenario yang bisa ditempati oleh akhir sebuah hubungan. Namun semua scenario ini pada umumnya memiliki satu hal – sebuah hasrat untuk memberi waktu dan mendapatkan semuanya kembali lagi seperti semula; sebuah penolakan untuk menerima hal-hal seperti adanya.

Kadang-kadang kita menerima hubungan berakhir; kita hanya menginginkan dua minggu untuk bersama-sama sehingga kita merasa siap untuk melanjutkan. Kadang-kadang kita hanya pergi sehingga mereka telah meninggalkan kita sebelum kita mendapatkan kesempatan untuk meninggalkan mereka. Atau paling tidak kita membutuhkan beberapa waktu untuk meninjau kembali hubungan tersebut, dengan mempertimbangkan naik turunnya sebelum kita siap untuk melanjutkan hubungan tersebut.

Jenis “keterikatan” ini adalah sebuah bentuk kemarahan tentang seseorang yang sebagian dari pikiran kita ingin menghilangkannya sementara bagian yang lain masih menginginkannya. Pembagian ini tentu saja menimbulkan konflik. Setiap keterikatan mewakili konflik yang semacam itu. Bagian pikiran kita yang mendominasi tersebut adalah bagian yang sekarang merindukan dan menginginkan hubungan.

Kenyataannya bahwa sebagian dari kita, ketika hubungan berakhir tidak membuat kemudahan apapun bagi kita untuk melepaskan diri dari hubungan atau mengurangi sakitnya kehilangan, kecuali jika kita menjadi sepenuhnya menyadari akan bagian yang tersembunyi tersebut. Jika kita bisa menemukan dan mengintegrasikan bagian yang ingin meneruskan hubungan dengan seseorang atau orang-orang yang menunggu, maka kita bisa mencapai sebuah tingkat kepercayaan dan kepercayaan diri yang baru dan kemudian melangkah maju dalam kehidupan kita.

Seringkali kita tidak ingin tahu bagian dari pikiran kita yang menginginkan hal-hal berakhir dan bahkan menolak untuk mempertimbangkan bahwa ada sebagian dari pikiran kita yang seperti itu. Mungkin ada pembenaran-pembenaran tersimpan, seperti berpikir pada beberapa level yang sedang kita lakukan untuk kebaikan mereka sendiri atau agar tidak menyakiti mereka. Biasanya ini berarti bahwa kita merasa kalau kita harus pergi pada arah yang berbeda dari mereka atau yang kita rasa kalau mereka sedang menarik kita kembali atau bahwa kita tidak bisa memiliki mereka dan melakukan atau memiliki sesuatu yang lain juga.

Hasilnya adalah bahwa secara tidak logis kita menjadi jengkel kalau sesuatu telah diambil dari kita, bahkan jika apa yang hilang adalah hasil dari pekerjaan kita sendiri. Semua ini adalah situasi-situasi yang menyakitkan yang bisa berubah menjadi kemarahan: “Bagaimana kehidupan atau Tuhan, pergi dengan mengambil sesuatu yang saya rasa saya belum menikmatinya?!” Seberapa pun banyak kehilangan ini nampaknya menyakiti atau membuat kita depresi, itu tidak akan membuktikan seberapa besar kita mencintai seseorang; itu hanya menggambarkan betapa terikatnya kita. Semakin lama keterikatan kita berlanjut, maka semakin banyak keterikatan tersebut berubah menjadi kejengkelan. Kehidupan sedang menunggu kita, akan tetapi kita menolak untuk bermain. Kita telah memungut bola kita dan pulang ke rumah karena permainannya tidak berjalan sesuai dengan cara kita. Kehidupan boleh terus berlanjut, akan tetapi tidak dengan kita. Kita sedang protes. Kita sedang depresi. Kita diam. Begitulah!

Kita hanya bisa mulai berpikir untuk melanjutkan kehidupan ketika kita sadar bahwa sikap-sikap dan cara-cara kita menghadapi sesuatu tidak akan bekerja dan bahwa penyesalan yang kita miliki tidak akan membuat kita bahagia dan juga tidak akan mengikat. Begitu kita mengetahui bahwa tidak ada yang akan membantu kita sampai kita mulai melepaskan diri, kita akhirnya bisa melangkah maju.

Berada di dalam suatu kejengkelan adalah hal terakhir yang ingin kita ketahui tentang diri kita. Kemarahan bisa terwujud dalam semua cara, seperti kemarahan, kesedihan, depresi, histeris, penarikan diri, kegagalan, sakit, bahkan keraguan diri dan masih banyak lagi. Namun semua itu terjadi hanya ketika kita menjadi sadar dengan diri kita bahwa kehidupan kita akan mulai berjalan labil. Ada tiga cara untuk menegaskan bahwa kita sedang menderita karena sebuah kasus kemarahan yang besar dan semuanya diperkirakan dengan respon kita pada tulisan ini. Apa yang sedang Anda rasakan ketika membaca tulisan ini?

Tiga respon yang menunjukkan kejengkelan meliputi: menjadi lebih dan lebih gelisah ketika Anda membacanya?. Yang lainnya adalah penolakan, sangat yakin kalau hal ini tidak perlu dilakukan dengan Anda dan bahwa Anda belum pernah melakukan sesuatu apapun seperti ini. Atau akhirnya ada sebuah perasaan takut atau menilai bahwa Anda atau siapapun juga pasti pernah melakukan sesuatu seperti ini. Ini adalah tanda yang jelas bahwa kita sedang menyembunyikan sebuah kemarahan dengan sebuah kompensasi, meskipun kita merasa kalau kita lebih suka mati daripada melakukan sesuatu seperti ini.

Sejenak….

  • Hari ini adalah satu hari untuk melakukan beberapa evaluasi yang serius tentang diri dan gaya Anda. Ambillah sebuah sikap konyol/lucu untuk pertanyaan-pertanyaan ini dan jawaban Anda.
  • Apa jenis kejengkelan yang Anda miliki ketika Anda masih kecil?
  • Apa jenis kejengkelan yang Anda miliki ketika Anda sudah dewasa?
  • Apa jenis kemarahan yang Anda miliki sekarang? Apakah kejengkelan-kejengkelan tersebut adalah lebih banyak penyerangan, penarikan diri atau sedikit dari keduanya.
  • Apakah Anda merasa benar di dalam kejengkelan atau kejengkelan Anda dikarenakan stress Anda atau aspek-aspek situasi Anda yang lain?
  • Apakah kejengkelan Anda bekerja?
  • Apakah kejengkelan tersebut membuat Anda bahagia?
  • Apakah Anda mau membuat pilihan lain dan mengambil sebuah langkah besar menuju pelepasan diri, kedewasaan dan keberhasilan?

Kejengkelan-kejengkelan secara komplit adalah perendahan martabat diri dan penghancuran diri. Hari ini, buatlah sebuah pilihan baru. Ajaklah pikiran terbaik Anda untuk sebuah cara baru dalam merespon  kehidupan ini..***.

0 komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | cheap international calls